Menjelajah sektor-sektor berpeluang di Indonesia
Indonesia sebagai pusat ekonomi pertama di Asia Tenggara, kemudian negara terpadat keempat di dunia. Selain itu, Indonesia anggota aktif G-20. Menurut OECD, Indonesia adalah negara berkembang kelima di dunia, setelah China, India, Brasil, dan Rusia.
Negara Indonesia kaya akan bahan mentah (minyak, gas, pertambangan, minyak sawit, dll) yang mewakili sebagian besar ekspor ke negara-negara maju. Karena itu perekonomian nasional dipengaruhi oleh evolusi harga internasional untuk produk-produk tersebut.
Meskipun Indonesia adalah negara yang sangat protektif di sektor ekonomi tertentu. Namun, Indonesia menawarkan banyak peluang bisnis, yang disadari oleh perusahaan Spanyol. Kami akan menyoroti empat sektor utama yang terbuka untuk impor di mana perusahaan berpeluang sangat besar dan dapat menjadi kompetitif.
Mesin di sektor Primer
Sektor primer sebagai bagian penting dari perekonomian Indonesia, secara umum memiliki kualifikasi teknis di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Indonesia adalah salah satu penghasil produk kelapa sawit terbesar di dunia, kakao dan teh untuk pertanian kemudian tuna, udang dalam budidaya perikanan, dan batubara atau nikel dalam pertambangan.
Mesin di sektor industri
Sektor industri juga memainkan peran kunci dalam perekonomian dengan kontribusi sebesar 39,73% dari PDB pada tahun 2018. Sektor industri yang paling berpengaruh dalam perekonomian Indonesia adalah manufaktur. Di subsektor seperti mobil, tekstil atau tembakau, seperti pada sektor primer, Indonesia memiliki keuntungan yang jelas karena tenaga kerja yang murah meskipun memiliki sedikit perkembangan barang dan modal.
Infrastruktur dan Konstruksi
Pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur dengan tujuan meningkatkan transportasi darat, udara, dan laut di dalam negeri. Menurut Bloomberg, dari 2014 hingga 2018, investasi tahunan praktis meningkat tiga kali lipat menjadi € 26.000 juta dan mereka telah melonggarkan undang-undang untuk mendorong investasi swasta asing. Dalam kasus sektor konstruksi, negara ini mengalami urbanisasi dengan cepat dan Pemerintah memperkirakan bahwa sekitar 800.000 rumah dibutuhkan setiap tahun untuk memenuhi permintaan pasar.
Elektronik dan Fintech
Indonesia merupakan negara keempat di dunia berdasarkan jumlah pengguna internet, dengan populasi yang sangat aktif di media sosial dan aktivitas belanja online yang semakin meningkat. Menurut Statistik, diperkirakan jumlah pengguna di media sosial akan melebihi 100 juta pada tahun 2023 dan peningkatan pengguna e-commerce akan mencapai 77% pada tahun 2024.
Sektor lain seperti barang konsumen bisa jadi menarik tergantung pada jenis produknya, meskipun faktor yang melekat pada profil konsumen harus diperhitungkan juga, seperti mayoritas populasi Muslim yang sebagian besar mengkonsumsi produk tradisional. Namun, produk impor lambat laun menemukan tempat antar segmen tersebut.
informasi lebih lanjut, silakan hubungi info@double-m.co atau telepon +62 21 2789 9882.