Kenapa Vietnam Harus Menjadi Tujuan Investasi Anda Berikutnya
Sebagai ekonomi terbesar ke-6 di Asia Tenggara, banyak orang mengabaikan Vietnam sebagai tempat untuk berinvestasi dan berbisnis. Vietnam selalu berada dibawah bayang-bayang negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Namun, Vietnam seharusnya menjadi tujuan investasi anda berikutnya. Kami jelaskan alasannya.
1. Kinerja luar biasa perekonomian Vietnam selama Pandemi COVID-19.
Di awal tahun 2021, di tengah banyak perekonomian yang masih bergelut dengan pandemi, Vietnam berhasil mencatatkan kinerja yang luar biasa. Kantor Statistik Umum Vietnam (GSO) melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto tumbuh 4,48% pada Triwulan pertama tahun 2021.
Selain itu, per 20 April 2021, Vietnam mampu menarik Investasi Asing Langsung senilai US$12,25 miliar. Ada 451 proyek terdaftar baru dengan total modal $8,5 miliar. Menurut laporan Bank Dunia terbaru, PDB Vietnam diproyeksikan mencapai 6,6% pada tahun 2021 dan 6,5% pada tahun 2022, mengungguli proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang negatif.
2. Keberhasilan Vietnam dalam mengendalikan pandemi.
Hingga 6 Juni 2021, total kasus COVID-19 sebanyak 8.791 dengan 5.423 kasus masih aktif. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan negara tetangga, khususnya Indonesia atau Filipina. Berkat respon cepat dan sigap Pemerintah yang memberlakukan pembatasan sosial ketat, tes yang masif, dan komitmen akan transparansi data.
3. Vietnam dinilai sebagai pihak yang paling diuntungkan dari perang dagang AS-China.
Menurut laporan dari Bank Investasi Jepang Nomura, Vietnam memperoleh 7,9% dari PDB pada tahun 2019 sebagai akibat dari pengalihan perdagangan.
4. Vietnam dianggap sebagai alternatif bagi perusahaan yang ingin mengalihkan produksi dari China.
Sebelumnya, Vietnam berhasil menarik produsen tekstil, garmen, dan industri kelas bawah lainnya yang meninggalkan China akibat dari kenaikan biaya tenaga kerja. Saat ini, perusahaan teknologi internasional seperti Samsung, Olympus dan Microsoft (Nokia) telah merelokasi pabrik mereka ke Vietnam. Kedekatan geografis dengan China membantu perusahaan untuk merelokasi pabrik mereka. Selain itu, populasi muda dan biaya tenaga kerja yang rendah juga menambah daya Tarik Vietnam.
5. Akses perdagangan bebas ke blok ekonomi terbesar di dunia adalah nilai jual utama Vietnam lainnya.
Vietnam memiliki perjanjian bilateral dengan anggota ASEAN, Australia, Chili, Cina, India, Jepang, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Vietnam juga memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa, yang mulai berlaku pada musim panas 2020.
6. Perkembangan infrastruktur Vietnam yang pesat.
Vietnam meningkatkan investasinya di bidang infrastruktur. Perbaikin di system kelistrikan, jalan raya, bandara dan pelabuhan laut telah meningkatkan posisi Vietnam dalam Indeks Logistik Bank Dunia dari 64 pada 2016 menjadi 39 pada 2018. Mayoritas belanja infrastruktur Vietnam berasal dari anggaran belanja negara. Pada Maret 2021, Pemerintah Vietnam mengumumkan alokasi $120 miliar untuk investasi sector public dari tahun 2021 hingga 2025. Anggaran ini akan diprioritaskan untuk disalurkan ke proyek-proyek infrastruktur besar.
7. Vietnam menunjukkan sikap ramah terhadap investor asing.
Dengan laju pembangunan yang begitu tinggi, investasi di bidang infrastruktur tidak bisa ditopang oleh pemerintah sendirian. Kontribusi dari investor lokal dan asing diperlukan untuk mencapai rencana pembangunan infrastruktur dan mempertahankan laju pertumbuhan yang tinggi.
Menyadari keterbatasan mereka sendiri, pemerintah Vietnam terus menunjukkan sikap ramah terhadap investor asing. Pemerintah Vietnam memberikan Insentif Pajak Penghasilan Badan (PPh)diberikan kepada investor asing dan lokal untuk mendorong investasi di sektor yang sejalan dengan rencana pembangunan Pemerintah.
Bagaimana DOUBLE M dapat membantu Anda?
DOUBLE M menyediakan layanan solusi masuk pasar di Asia Tenggara. Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan hubungi kami di info@double-m.co
Leave a Reply